Sampang | MMCnews.id -Siswa – siwi SDN 2 Batorasang, Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang, Madura diperkirakan sudah hampir 5 Tahun ini belum menerima pencairan bantuan Kartu Indonesia pintar (KIP).
Belum diterimanya bantuan selama lima tahun tersebut lantaran buku tabungan KIP para siswa penerima dipegang oleh pihak sekolah.
Seperti diungkapkan salah orang tua siswa kepada Lsm GMBI Wilter Sampang Senin, 06/09/21.
Sejak anaknya sekolah di SDN Batorasang 2, hanya menerima satu kali pencairan bntuan KIP, ketikaasih duduk di bangku kelas dua.
Menurutnya, selama ini buku tabungan KIP tersebut dipegang oleh pihak sekolah, dirinya hanya memegang kartu ATM, para orang tua siswa pernah mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan perihal tersebut, namun sampai saat ini tidak ada kejelasan.
“Kami bersama – sama pernah mendatangi pihak sekolah, namun kepala sekolah bilang akan di urus, hingga saat ini belum cair dan belum da kejelasnya.”Ungkapnya.
Sementara Jumaati selaku kepala SDN Batorasang 2, dikonfirmasi media Membenarkan, bahwa buku tabungan dipegang pihak sekolah dan belum mencairkan selama beberapa tahun ini karena buku tabungannya terbakar pada saat sekolah mengalami kebakaran.
Menurutnya Pihak sekolah sudah melaporkan kejdian tersebut ke pihak kepolisian. selanjutnya perbaikan rekening baru sedang dalam proses kan kebakaran !
“Memangnya belum tak urus, proses sambil berjalan.” Ucapnya.
Namun ketika disinggung terkait data KIP yang ada di web, yang menyebutkan bahwa KIP SDN Batorasang 2 Tambelangan sudah dicairkan sejak tahun 2018-2019 sampai 2019-2020, Kepala sekolah tidak meresepon.
Terpisah M. sholeh selaku anggota LSM GMBI Wilter Khusus Madura sangat menyayangkan terkait kejadian tersebut, karena bantuan KIP sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Pihaknya berjanji akan mengumpulkan barang bukti dari para orng tua siswa, dan akan membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Ini tidak bisa ditoleransi, dan mencoreng dunia pendidikan, jika bukti – bukti sudah lengkap akan segera kita laporkan”Tegasnya.
Karena setelah kita kroscek pada web resmi kemendikbud dijelaskan bahwa untuk beberapa siswa yang sudah lulus sudah dicairkan hingga tahun 2020. Namun pada kenyataanya tidak sampai pada siswa yang bersangkutan “Ungkapnya.
Dia menambahkan, sangat tidak masuk akal kalau hanya mencetak buku tabungan membutuhkan waktu yang lama.(Mnsr).