Tak Ada Papan Proyek, Pembangunan Gedung UKS SDN Batorangsang 1, Diduga Tidak Sesuai Spek

Sampang | MMC Jatim – Tak pasang papan nma layak disebut Proyek siluman, pasalnya sesuai Peraturan Presiden (Perpres) nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Regulasi ini mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek.

Tidak terpasangnya papan informasi proyek, bukan hanya bertentangan dengan Perpres, bahkan juga tidak sesusai dengan semangat transparansi yang dituangkan pemerintah dalam Undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik.

Bacaan Lainnya

Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan yang merupakan hak setiap warga negara untuk mendapat serta memperoleh informasi publik berdasarkan asas keterbukaan.

Seperti halnya proyek pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) di SDN Batorasang 1 Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang, kendati proyek pembangunan UKS tersebut sudah mencapai 50%, pihak sekolah maupun warga setempat tidak mengetahui besaran anggaran maupun sumber anggaran proyek tersebut.

Dalam pengerjaan proyek tersebut, bahan baku beruoa besi diduga tidak sesuai spesifikasi, lantaran selain besi kecil, kayu yang digunakan untuk kusen jendela dan usuk diduga oplosan dari jenis kayu dengan kualitas rendah.

Gambar Kayu yang diduga oplosan kualitas rendah

Sebagai mana disampaikan Buhari selaku kepala sekolah, pihaknya tidak mengetahui berapa anggaran serta sumber anggaran untuk pembangunan gedung UKS di sekolah yang ia pimpin, dia mengaku dirinya juga tidak terlibat sama sekali atas pembangunan projek itu. yang ia tahu pihak nya mendapat bangunan di sekolah nya berupa ruang UKS.

“Itu bangunan UKS, saya nggak tau anggarannya soalnya bukan saya yang kerja, dapat bangunan ya saya terima”Ucapnya saat di konfirmasi mmcnews.id.melalui sambungan telpon celularnya Kamis (25/11/21).

Sementara Hotip salah satu pekerja yang berhasil dikonfirmasi media dilokasi proyek mengatakan, meskipun dirinya sudah delapan hari bekerja, pihaknya tidak pernah memasang papan informasi, tak hanya itu, bahkan ia hanya bekerja saja, tanpa tau kualitas bahan, lantaran ia bekerja kepada seseorang yang bernama Mak Neram.

“Saya hanya bekerja saja dan memang tak pernah ada papan informasi, saya kerja pada Mak Neram” Katanya.

Terkait pelaksanaan proyek tersebut, Hotip menjelaskan untuk pemasangan cor memakai besi ukuran 10 dengan kolom ukuran 8, sedangkan untuk campuran spasi 1: 3 arko, untuk cor 1: 2 arco,

Hingga berita ini tayang Kepala dinas pendidikan kabupaten Sampang belum bisa dikonfirmasi, serta pihak penyedia jasa, maupun konsultan pengawas belum di ketahui.(Mansur).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *