Sampang I MMCnews.id – Proyek pekerjaan pembangunan puskesmas Sreseh Kabupaten Sampang Jawa Timur, yang menelan nggaran hampir delapan milyar rupiah tersebut diduga abaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). pasalnya para pekerja bangunan didapati tidak satupun yang memakai alat pelindung diri (APD), 15/09/21.
Pantauan Mmcnews.id dilokasi pekerjaan, para pekerja tidak ada yang memakai rompi, helm maupun sepatu keselamatan dan alat pelindung diri.
Ironisnya hal tersebut terjadi pada proyek yang nilainya milyaran riupiah, yang bersumber dari Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Sampng Tahun 2021.
Selain membahayakan para pekerja, pada pelaksanaan proyek milyaran rupiah tersebut menyalahi Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
H slamet yang mengaku sebagai pengawas atas projek, dikonfirmasi mmcnews.id tidak bisa memberikan penjelasan terkait tidak dilengkapinya K3 serta Apd untuk para pekerja. pihaknya menyarankan agar mmcnews bertanya kepada tukang.
“Saya tak bisa memberikan penjelasan, tanya ke kepala tukang,”Katanya.
Sementara Kurdi selaku kepala tukang yang berhasil di konfirmasi media ini mengatakan, K3 beserta APD sudah dibagikan kepada seluruh pekerja, namun jarang dipakei, dengan alasan panas gerah dan nggak nyaman.
“Lengkap semua pak alatnya, namun para pekerja saya, tidak mau memakainya, panas, gerah dan nggak enak saat bekerja pak.” ucap Kurdi.
Tak hanya K3 dan APD, investigasi medi ini dilokasi pekerjaan menyebutkan kualitas campuran cor diduga tidak sesuai sepesifikasi, lantaran sejumlah bangunan yang sudah dicor didapati banyak rongga pada tiang bangunan.
Disinggung masalah tiyang yang sudah dicor dan banyak rongga karena kurang padat, Kurdi mengakui terkait Kepadatan cor yang kurang. lantaran pada saat pengecoran, alat getar yang didatangkan dari surabaya rusak sehingga tidak bisa dipakai.
” Alat getarnya rusak, jadi isinya kurang padat.” tutur kurdi mengakui keoadatan cor yang kurang.
Menurutnya cor yang kurang padat, cukup ditutupi aci.” Ini nanti hilang kok. Tutup sama acian” tegasnya.
Tidak adanya K3 dan APD serta dugaan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng dari Spesifikasi dalam pengerjaan proyek milyaran rupiah tersebut, menunjukan lemahnya pengawasan dari konsultan pengawas maupun pihak terkait Kabupaten Sampang.
Hingga berita ini tayang consultan pengawas maupun dinas Kesehatan Kabupaten sampang belum bisa dikonfirmasi.(Mansur)