TUBAN ]MMCNEWS.ID , – Entah dari mana asal usul sebatang kayu dengan diameter sekitar 15 cm dan panjang 3 meter yang dititipkan oleh oknum mantri dan mandor mantri setempat.
Yang menjadi pertanyaan dan perbincangan warga, dari mana asal usul kayu tersebut , dan ada apa kok dititipkan, bukan ditaruh di Kantor Perhutani.
Sebelumnya , dengan adanya pelaporan hingga penahanan kakek tua Somasu (69) diberitakan beberapa media online dan mendapat berbagai komentar dari pengguna sosmed (Facebook) , Tim Media mencoba kembali menggali informasi keterkaitan maupun keterlibatan oknum Perhutani. Menurut Informasi yang kami terima ada sebatang kayu dirumah warga, konon kata warga kayu tersebut titipan dari oknum mandor dan mantri setempat.
Setelah tiba dilokasi tim menemukan sebatang kayu yang tidak jelas dirumah seorang warga.
Disebutkan kayu tersebut milik Oknum Perhutani yang sengaja ditipkan dirumah warga, oleh Oknum mantri Perhutani dan Mandornya.
Kasiat (60) th warga Dusun Petung Desa Waleran Kecamatan Grabakan , Tuban yang di titipi merasa risih akan adanya sebatang potongan kayu jati berdiameter sekitar 15 cm dan panjang 3 meter yang tak kunjung diambil.
“saat oknum pemilik kayu menitipkan kayu tersebut yang di rumah anaknya.”kata Kasiat kepada tim Sabtu (01/04/2021).
Sementara , Bidin (18)th anak Kasiat , saat di konfirmasi tim media hari Sabtu malam (01/05/2021) sekitar pukul 21.00 Wib mengatakan bahwa Kayu ini sudah lama di sini, kayu ini dulu yang membawa dan menitipkan disini pak Teguh mantri Perhutani dan pak Gun mandor, saya juga tidak tahu mas kenapa dititipkan dan belum diambil.
“kayu ini titipan dari Pak Teguh mantri dan P Gun Mandor, sudah lama belum diambil,”ungkapnya.
Setelah kejadian pelaporan dan viral tepatnya hari minggu Tanggal 2/5/2021 siang , ada dua orang mandor yang mengatas namakan Gun dan Marwan.
Dijelaskan kedatangan mereka untuk mengambil kayu dirumah Kasiat. Namun ironisnya tanpa seijin pemilik rumah mereka yang mengatasnamakan mandor mengambil kayu tersebut di rumah pak Kasiat dan Abidin,.
Secara etika hal tersebut tidak mencontohkan sebagai seorang pejabat publik di bidang penegak hukum yang bekerja dibawah naungan Pemerintahan yang seharusnya menjadi souri tauladan dan panutan.
Menurut sumber dari tetangga meyampaikan, Saat mereka datang mengambil kayu diketahui salah satu tetangga Kasiat yang kemudian menanyai, “Bapak siapa kok ngambil kayu di rumah orang tanpa izin, Sedangkan orang pemilik rumahnya bekerja di kebon.
Salah seorang mandor tersebut menjawab, “Bilang saja saya mandor perhutani Gun dan Marwan”, jelasnya.
Kemudian awak media mempertanyakan , Jadi Asisten Perhutani (Asper) wilayah saat dikonfirmasi menjawab “Kayu tersebut memang kita titipkan ke warga karena Mandor gak ada yang mau dengan kayu tersebut,” ungkapnya.
Entah kenapa dan ada apa atau tujuan apa setelah Asisten Perhutani (Asper) wilayah Jadi , di beritahu bahwa ada kayu yang di titipkan selama kurang lebih satu bulan di rumah Kasiat oleh Mantri Teguh dan Mandor Gun, mereka langsung bergegas memerintahkan para mandor mengambil kayu tersebut.
Atas kejadian tersebut pemilik rumah sangat menyesalkan karena mengambil barang yang dititipkan tanpa mengetahui pemilik rumah , padahal pemilik rumah selama ini tidak tenang dengan keberadaan kayu tersebut, ditambah lagi, pemilik rumah takut dikemudian hari apabila kayu tersebut bermasalah..(Red/Tim)
Editor : Didik Sap
Sumber : A-KR