Diduga Kongkalikong Penyedia Jasa & Konsultan Pengawas, PPK Tutup Mata

Bogor | MMCNews.id, – Seperti diberitakan sebelumnya terkait banyaknya proyek bangunan gedung sekolah yang diduga tidak sesuai spesifikasi semakin nampak, lemahnya pengawasan dari konsultan pengawas maupun pihak terkait membuka peluang melencengnya pekerjaan dari rencana anggaran biaya (RAB).

Seperti hasil investigasi media ini di proyek rehabilitasi gedung SDN 1 Cikaret Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, penggunaan besi untuk konstruksi rehab gedung tersebut adalah besi 16mm, 10mm dan 8mm, yang diduga kuat tidak sesuai spesifikasi.

Bacaan Lainnya

Tak hanya besi yang tidak sesuai, parahnya lagi hasil chek and richek media ini di lokasi pekerjaan di dapati sejumlah material bekas bangunan lama dipergunakan kembali dalam pembangunan proyek rehabilitasi gedung SDN 1 Cikaret Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

[irp]

[irp]

Teknis pengerjaan yang menyimpang dari rencana anggaran biaya (RAB), tak lain untuk mencari keuntungan yang sebesar besarnya oleh penyedia jasa.

Mirisnya, Konsultan pengawas yang bertugas tak mampu mengemban tugas dan kewajibannya sebagai konsultan pengawas, bahkan kuat dugaan adanya kongkalikong antara konsultan pengawas dengan penyedia jasa, 

“Sudah berkali – kali dilakukan teguran namun bandel” Kata konsultan saat ditemui media ini.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), leading sektor yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan ini, diduga tak mau tau alias tutup mata.

Sementara disambangi di ruang kerjanya Djuanda Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, mengatakan pihaknya akan tegur PPK supaya ditindak lanjuti terkait informasi temuan dari rekan rekan media,

“Nanti saya komunikasi dengan Kabid Sarpras Selaku PPK agar melakukan tindakan jika menyalahi aturan dan ketentuan dalam RAB, atau rekan-rekan media bisa langsung menemui beliau.”Ujarnya 1/11/21.

Terpisah Rameni Kabid Sarpras, dikonfirmasi di ruang kerjanya, malah terkesan menghindar alih – alih komunikasi lewat pesan, lantaran dirinya sudah ditunggu dewan untuk rapat.

“Nanti dikomunikasikan lewat pesan saja, sementara saat ini saya sedang terburu-buru ditunggu dewan untuk rapat,”ujar rameni seraya memohon maaf pada rekan media.

(Iwan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *