Sampang – Proyek pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT). Yang berada di Dusun Jelgung Desa Bundah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang Jawa Timur, diduga proyek siluman, pekerjaan yang belum lama usai tersebut, selain tidak terpasang Papan informasi, didapati sudah mulai retak – retak.
Pantauan MMCNews.id di lokasi, pekerjaan, kendati proyek sudah selesai sehari sebelum awak media meninjau lokasi. Namun didapati tidak adanya bekas tanah galian pondasi di lokasi, kuat dugaan Pekerjaan TPT tersebut kedalamanya diduga tidak sesuai Spesifikasi.
Tak hanya itu, campuran untuk spasinya pun diduga tidak stadart, sehingga mudah mengelupas meskipun di luar terlihat kokoh.
Marsudi, salah satu warga yang tak jauh dari lokasi proyek mengatakan proyek itu yang mengerjakan Rasep asal dari desa noreh. dirinya tidak tau besaran anggaran serta sumber anggaran proyek.
“Kemaren pak ini selesai, saya nggak ikut kerja proyek ini. Ini kalau nggak salah punyanya Hasani. Bukan punya Desa. Yang kerja rasep berasal dari desa noreh.” katanya singkat yang kebetulan mau berangkat ambil rumput.
Terspisah Rasep Kepala tukang yang mengerjakan proyek itu, dikonfirmasi mengatakan, keretakan itu terjadi karena gestur tanah yang bergerak apalagi nanti musim kemarau akan lebih parah.
” Keretakan itu karena tanah bergerak. Kecuali di cor tidak akan retak. Itu sudah biasa pasti putus meskipun umur satu minggu. Rumah saja retak apalagi itu. ” katanya.(5/3/22).
Lebih lanjut rasep menjelaskan, terkait anggaran serta sumber anggaran proyek tersebut, ia tidak mengetahui pasalnya ia hanya bekerja.
Masalah campuran untuk spasi yang mudah dikelupas ia menjelaskan kalau didalam belum kering.
” Diluar kering kalau didalam belum kering kalau musim hujan seperti ini” lanjutnya.
Ia sempat mengaku kalau pondasinya kedalaman 30cm, kemudian disinggung masalah tidak adanya sisa galian ia mengakui kalau tidak di gali.
“Kalau di gali kasihan, sebelah sawah yang ada tanaman padinya orang, kalau digali jadi apa, disitu kan sawah tanahnya lumpur jadi batu itu ditekan saja sudah masuk kedalam .” jelasnya. dengan gaya has orang madura.
Hingga berita ini tayang Hasani selaku pemilik proyek saat di hubungi media ini belum ada jawaban.(Mansur)