Sampang – Gencarnya pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kian serius pasalnya anggaran yang digelontorkan mulai dari Anngaran pendapatan belanja negara (APBN) hingga anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), tiap tahunya mengalami peningkatan.
Namun tinggi anggaran tersebut nampaknya belum dirasakan sepenuhnya pada sekolah dasar negeri (SDN) Noreh VI yang berlokasi di Jalan raya Noreh, tepatnya disusun Panaro’an Kecamatan Sreseh kabupaten Sampang Jawa Timur.
Lantaran sudah 2 tahun ini kondisi gedung SDN tersebut rusak parah, kerusakan gedung tersebut didapati mulai dari atap hingga bangun yang sudah rapuh.sehingga mengakibatkan sebagian gedung tersebut saat ini tidak beratap.
Tak hanya itu, dengan kondisi kerusakan tersebut selain kotor dan berlumut, terlihat banyak reruntuhan kayu rapuh bergelantungan di bangunan, tempat anak anak belajar untuk menimba ilmu itu.
Tentrem Mukarrimah, Kepala sekolah SDN Noreh VI, mengatakan jika kerusakan gedung sekolah tersebut sudah dua tahun seperti ini, ruangan yang kacau itu dikarenakan atapnya diturunkan dua tahun yang lalu. karena jika dibiarkan dikhawatirkan mengancam keselamatan siswa.
Melihat kondisi bangunan yang parah, pihaknya mengaku sudah tiga kali mengirimkan proposal pengajuan fisik ruangan kelas yang Rusak yang menurutnya sejak pembangunan tahun 2012 Lalu sudah bergelombang.
“Saya sudah tiga kali ini mengajukan namun belum ditanggapi, masalah yang menurunkan atap itu wali murid dan masyarakat atas perintah dinas. Sejak tahun 2012 pembangunan sekolah itu sudah bergelombang. Karena kurang penyangganya. Tapi kok lolos ya.” kata tentrem penuh tanya. Sabtu (05/03/22).
Selama ini proses belajar mengajar menggunakan ruang seadanya. selain itu ruangan kelas satu juga rusak parah, ia berharap semoga dinas pendidikan merealisasikan empat ruangan untuk diperbaiki di sekolahnya.
Lanjut tantrem, pihak dinas pernah menjelaskan lambatnya bangunan ruangan kelasnya dikarenakan siswanya sedikit. tentrem sempat membandingkan dengan Sekolah yang lain yang dapat bantuan fisik tahun lalu. yang siswanya jauh lebih sedikit dari sekolahnya.
“Meskipun murid disini sedikit. Kalau sekolahnya rusak masak nggak mau di bangun.” imbuh tentrem penuh kesal.
(Mansur)