Bojonegoro | MMCNEWS.ID ,- Kurang dan lemahnya pengawasan dalam pengerjaan pembangunan insfratuktur jalan rigid beton dengan berbagai tekhnis di berbagai titik, banyak menjadi sorotan. Hal itu, akan menjadi mudah cara untuk menyimpang dari RAB dan spesifikasi pengerjaan.
Terlepas dari menyimpang ataupun tidak, akan tetapi, dari segi keselamatan maupun kualitas serta kuat dan awetnya fisik bangunan, disinyalir tidak menjadi prioritas para oknum pelaksana maupun pengawas proyek. Dalam artian pengerjaan tersebut, terkesan asal jadi.
Dari hasil penelusuran awak media ini, ditemukan bangunan rigid beton di sepanjang jalan PUK, tepatnya perempatan Sumberwangi-Prigi, kurang lebih 200 meter arah selatan, atau lebih tepatnya lagi di seputaran gedung sekolah SMK turut Desa Sumberwangi, Kecamatan Kanor, Boonegoro Jawa-Timur, ditemukan ada tanah yang sudah diratakan di samping kanan dan kiri jalan. Kuat dugaan, tanah tersebut digunakan untuk memperkuat bahu jalan (berem) dan ada indikasi tidak sesuai spek (RAB).
Hasil dari temuan dilokasi, nampak adanya urukan tanah liat yang digunakan untuk pemadatan di bahu jalan (Berem) yang sudah diratakan dengan rapi.Senin siang (08/11/2021)
Namun, yang jadi pertanyaan menggelitik, apakah dengan menggunakan tanah sebagai pemadatan di bahu jalan (Berem) diperbolehkan ataukah memang seharusanya dengan tanah.
Lebih jauh, saat awak media mencoba menelusuri dan mencari informasi di seputaran lokasi tak terlihat adanya papan nama yang bisa menjadikan petunjuk berapa nilai anggaran dan pengerjaan serta siapa CV pelaksana dan Konsultannya.
Perlu diketahui, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak yang mengaku maupun bertanggung jawab yang bisa di konfirmasi.
Editor : Didik Sap