Bojonegoro | MMCNEWS.ID , – Proyek rehabilitasi jembatan Selogabus – Malo 1 senilai 3,1 milyar yang bersumber dari APBD Perubahan tahun anggaran 2021 saat ini tengah berjalan. Namun dalam pelaksanaanya, kontraktor pelaksana CV Aditama ternyata sedikit melenceng dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditentukan.
Jembatan tersebut merupakan penghubung antar 2 Kabupaten, tepatnya di Desa Selogabus Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban menuju Desa Sumberjo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Selakau pemenang tender, CV Aditama yang beralamatkan di Ds. Sugihwaras RT.06/02 Kec. Sugihwaras – Bojonegoro kabarnya
menggandeng sub kontraktor dari Kabupaten Tuban.
Saat ini pengerjaan rehabilitasi (pelebaran) jembatan tersebut telah mencapai 40 persen. Hal itu disampaikan Andik selalu pelaksana pekerjaan di lapangan.
” Kita sudah 40 persen, progresnya paling cepat ini, ” Kata Andik. Dikutip dari Jagadberita.com Sabtu (30/10/2022).
Ditanya terkait penggunaan molen manual
untuk mengerjakan pilar jembatan, yang seharusnya menggunakan beton Mutu K-250 atau fc’ = 20,7 Mpa (Menggunakan Beton Ready Mix) sesuai RAB yang ada, Andik berkilah bahwa mutunya lebih baik.
Menurut Andik jika dirinya memesan beton ready mix di pabrik sekitar, belum tentu kualitasnya sesuai yang diinginkan (K-250). Ia lebih percaya pada campuran pekerjanya sendiri di lapangan dengan menggunakan molen manual. Yang mana dalam menyuplai bahan matrial juga menggandeng desa setempat (Selogabus).
” Justru saya menjaga kualitas, boleh di tes, boleh diuji kualitasnya saya persilahkan, ” ujar Andik percaya diri. Seperti yang tertulis dilaman resmi jagadberita.com.
Untuk diketahui dalam RAB juga sudah dicantumkan analisa harga satuan, dimana jika menggunakan Beton Mutu K-250 atau fc’ = 20,7 Mpa (Menggunakan Beton Ready Mix) harga per meter kubik adalah Rp 1.143.587,50.
Konsultan Pengawas, dari CV Prima konsultan yang diwakili oleh Fifin menyampaikan, bahwa sudah pernah mengingatkan. Dimana apa yang tertuang di RAB merupakan keputusan yang diambil melalui analisis yang matang.
Penggunaan beton ready mix ini dipilih karena volume pekerjaan yang besar. Sehingga penggunaan beton ready mix lebih efektif untuk menjaga kualitas hasil pekerjaan dibandingkan dengan manual.
” Sudah saya ingatkan, tapi menurut dia lebih bagus manual ya silahkan itu menurut dia,” Kata Fifin.
Meskipun begitu Fifin masih menunggu justifikasi teknis untuk menguji kualitas dari pekerjaan tersebut. Yang mana masih menunggu kesiapan dari pihak kontraktor pelaksana.
” Kalau alasan dia memakai molen manual saya tidak bisa menerima, tapi ini masih menunggu justifikasi teknis mungkin beberapa hari kedepan, ” Imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga l DPU Bina Marga dan penataan ruang kabupaten Bojonegoro Radityo Bismoko, ST. hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Ia beralasan sibuk dengan banyaknya pekerjaan di kantor.
Serupa dengan kepala Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Retno Wulandari, ST. Ketika dihubungi oleh media melalui sambungan seluler tidak pernah memberikan jawaban.
Sumber : Jagadberita.com
Editor : Didik Sap